Senin, 14 Desember 2009

UANG DAN BANK

UANG DAN BANK

1.Apa itu uang ?
Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai / diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang, beberapa jenis barang pernah dipakai sebagai uang ( misalnya, kerang, emas, perak, gigi binatang). Dengan demikian uang dapat juga didefinisikan sebagai benda-benda yang disetujui sebagai alat perantara untuk mengadakan tukar menukar.perdagangan.
Agar masyarakat menyetujui penggunaan seseuatu benda sebagai uang, haruslah benda memenuhi syarat-syarat berikut :
a.Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
b.Mudah dibawa-bawa
c.Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
d.Tahan lama
e.Jumlah terbatas (tidak berlebih-lebihan)
f.Bendanya mempunyai mutu yang sama.
g.Pada masa ini uang kertas dan uang bank atau uang giral yaitu yang diciptakan oleh bank-bank umum / bank perdagangan, adalah tukar menukar yang terutama di semua negara didunia ini.

2.Peranan dan Fungsi uang
a.Uang Sebagai Satuan Pengukur Nilai
Dengan fungsi ini maka nilai suatu barang dapat diukur dan diperbandingkan. Misalnya, di Indonesia rupiah adalah dasar pengukur nilai dari barang-barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar. Seseorang dapat mengukur nilai sebuah mobil atau sebuah rumah dengan rupiah, bahkan dengan diketahuinya nilai rupiah dari mobil dan rumah, maka dapat diketahui pula perbandingan nilai antara mobil dan rumah. Bayangkan kalau suatu perekonomian tanpa uang, mungkin sepeda dinilai 1/20 mobil. Nilai dari uang diukur dengan kemampuannya untuk membeli ( atau ditukarkan dengan ) barang dan jasa ( internal value ) serta valuta asing ( eksternal value ). Dengan demikian besarnya nilai uang ditentukan oleh harga barang dan jasa. Apabila harga barang NAIK ( TURUN) maka nilai uang akan TURUN ( NAIK ).
b.Uang Sebagai Alat Tukar Menukar
Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan menjual. Kesamaan keinginan harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukur menukar barang dengan barang ( barter ). Dengan adanya uang keharusan adanya kesamaan keinginan itu tidak perlu ada untuk terjadinya pertukaran. Prosesnya ialah barang ditukar dengan uang, dan dengan uang ini dapat membeli/menukarkan dengan barang lain.
c.Uang Sebagai Alat penyimpan nilai / Penyimpan Kekayaan
Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam bentuk barang misalnya; mobil, rumah, perhiasan, sedang dalam bentuk uangnya misalnya; uang kas dan surat-surat berharga.
•Dalam perekonomian yang sudah maju jenis uang yang terutama adalah uang bank atau uang giral, uang jenis ini tidak memerlukan biaya untuk menyimpannya dan mudah mengurusnya, karena penyimpanan dan pengurusannya dilakukan oleh bank umum ang menyimpan uang tersebut.
•Jenis kedua adalah uang keras, merupakan alat penyimpanan nilai yang lebih baik dari pada menyimpan dalam bentuk barang. Apabila harga-harga selalu mengalami kenaikan yang pesat nilai uang akan terus menerus mengalami kemerosotan. Maka kekayaan yang berupa uang akan mengalami penurunan nilai kalau dibandingkan dengan kekayaan yang berbentuk barang. Dalam keadaan demikian uang bukanlah alat penyimpanan nilai yang baik.
d.Uang Sebagai Ukuran Bayaran Tertunda
Para pembeli memperoleh barangnya lebih dahulu dan membayarnya pada masa yang akan dating oleh karena itu uang harus stabil.

3.Definisi Uang
Ada bebarapa definisi uang, masing-masing berbeda sesuai tingkat likuditasnya. Biasanya didefinisikan sebagai berikut :
a.M1 : adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening Koran
b.M2 : M1+tabungan+deposito berjangka ( time deposit) pada bank-bank umum
c.M3 : M1+M2+tabungan+deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan non bank
M1 adalah yang paling likuid, sebab proses untuk menjadikan sebagai uang kas sangat cepat dan tanpa kerugian nilai ( artinya satu rupiah menjadi juga satu rupiah ). Sedang M2 karena mencakup deposito berjangka maka likuditasnya lebih rendah, untuk menjadikannya uang kas, deposito berjangka perlu waktu (1,3,6,atau 12 bulan). Dan apabila dijadikan uang kas sebelum jatuh tempo tersebut kena penalty/denda ( jadi tidak stu rupiah menjadi satu rupiah, tetapi lebih kecil karena denda tersebut ).

4.Sejarah Uang
Uang dapat diklasifikasikan atas dasar yang berbeda-beda, seperti misalnya;
-Sifat fisik dan bahan yg dipakai untuk membuat uang;
-Yang mengeluarkan/mengedarkan uang, yakni pemerintah, bank centra ( BI ) atau bank komersial;
-Hubungan nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang.
Mari kita lanjut pembahasan ini dengan melihat kasifikasi uang berikut ini, kita akan tahu sejarah uang.
a.Full Bodied Money
Adalah uang dimana nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Dalam sejarah uang, kita kenal pada permulaannya uang itu berupa barang seperti misalnya ternak, beras, atau kain. Jenis uang ini nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Dalam dunia modern, jenis uang full bodied money ini berupa emas dan perak ( keduanya merupakan standar logam ). Biasanya full bodied money ini dikeluarkan oleh pemerintah.

PENGGUNAAN EMAS DAN PERAK SEBAGAI UANG
Sifat-sifat yang menyebabkan kedua jenis logam tersebut sangat sesuai untuk digunakan sebagai uang adalah :
-Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan
-Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama.
-Keduanya tidak mudah rusak, tetapi dapat dengan mudah dibagi-bagikan apabila diperlukan.
-Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha.
-Keduanya sangat stabil nilainya karena mereka tidak berubah mutunya dalam jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan.
Kesulitan / kelemahan menggunakan uang dan perak sebagai uang :
-Emas dan perak memerlukan tempat yang agak besar untuk menyimpan.
-Emas dan perak merupakan benda yang berat.
-Emas dan perak sukar untuk ditambah jumlahnya.
Untuk mengatasi kesulitan mulailah diperkenalkan jenis uang baru yaitu uang kertas.
b.Respresentative Full Bodied Money
Biasanya uang jenis ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada. Sebenarnya uang jenis ini hanyalah mewakili ( represent) dari sejumlah barang/logam dimana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Contoh surat emas ( Gold certificate ) yg beredar di Amerika Serikat sebelum tahun 1933, yang mewakili ( dengan nilai yang sama) sejumlah emas tertentu.yang dipegang /disimpan bendahara sebagai jaminan sertifikat tersebut.
c.Credit Money ( Uang yang berlaku saat ini )
Adalah jenis uang yang mana nilainya sebagai uang lebih besar dari pada nilai sebagai barang
Credit Money ini dapat berbentuk :
-Token Coins ( uang tanda )
Jenis uang ini berbentuk logam dengan nilai nominal ( sebagai uang ) lebih tinggi nilainya dari pada nilai sebagai barang ( sering disebut nilai intrinsic). Nilai nominalnya biasanya kecil, sebab uang jenis ini sering digunakan untuk perhitungan uang “kembali” yang biasanya merupakan pecahan kecil. Uang perak, merupakan salah satu contoh token coin. Sebelum tahun 1960-an harga perak relative rendah sehingga sebagai token coin nilainya masih terjamin karena nilai nominalnya lebih tinggi dari pada nilai intrinsic. Namun semenjak tahun 1960-an penggunaan perak menjadi lebih banyak sehingga harga perak naik, akibatnya banyak uang perak dilebur menjadi batangan perak.
-Representative Token Money
Bedanya dengan full bodied money adalah bahwa representative token money dijamin dengan logam atau coin yang nilainya sebagai barang ( intrinsic) lebih rendah dari nilai nominalnya. Salah satu contohnya adalah sertifikat perak yg dikeluarkan di Amerika Serikat tahun 1978-1967.
-Uang kertas yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Biasanya berbentuk uang kertas dan sering disebut fiat money. Kepercayaan masyarakat merupakan dasar penerimaan uang kertas tersebut sebagai uang. Namun masyarakat sering mengemukakan keberatannya lantaran pemerintah dapat mencatak uang ini guna membiayai deficit anggaran terutama pada masa perang.
-Uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral
Kebanyakan uang kertas yang beredar di masyarakat dewasa ini berupa uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral. Di Indonesia, kita lihat setiap uang kertas selalu ada tulisannya Bank Indonesia.
-Demand deposit ( Uang Giral )
Bagian terbesar dari jumlah uang yang beredar merupakan uang giral. Makin maju suatu perekonomian biasanya uang giral makin besar. Uang giral ini merupakan simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Uang giral ini lebih praktis sebagai alat pembayaran karena :
•Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga yang menemukan tidak dapat menguangkannya
•Dapat dipindahtangankan tanpa ongkos/biaya yang tinggi dan dapat dilakukan dengan cepat
•Tidak diperlukan adanya uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai nilai transaksi.

Rabu, 02 Desember 2009

Pendahuluan Pengantar Ekonomi Makro

1.1. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan..
Hubungan yang dipelajari adalah hubungan secara kausal dan fungsional
antara variable – variable yang agregatif. Adapun variable – variable yang
dimaksud adalah :
a. Tingkat pendapatan nasional.
b. Konsumsi Rumah Tangga.
c. Investasi nasional (swasta/pemerintah).
d. Tingkat tabungan.
e. Belanja Pemerintah.
f. Tingkat Harga – harga umum.
g. Jumlah uang yang beredar (Inflasi).
h. Tingkat bunga.
i. Kesempatan Kerja.
j. APBN.
k. Neraca Pembayaran (Eksport dam Import).
Secara umum ilmu ekonomi (makro dan mikro) dipengaruhi oleh
berkembangnya dua mashab yang berasal dari pemikir – pemikir ekonomi,
yaitu :
a. Mashab Klasik yang dipelopoeri oleh Adam Smith dan David Ricardo;
lewat buku karangan Adam Smith pada tahun 1776 yang berjudul
“An Inquary into the Nature amd Cause ot the Word of the Nstions” yang
terkadang disingkat “The Wealth of Nations”. Pada intinya buku ini
berisikan tentang bagaimana mengelola perkonomian suatu negara dengan
cara bersaing bebas tanpa ada campur tangan pemerintah, pembagian
kerja, dam bagaimana mengalokasikan sumber daya secara efisein.
b. Mashab Keynes (terkadang disebut dengan Keynesian) untuk pemikiran
ini dikembangkan dari pemikiran Jhon Maynard Keynes dengan buku
yang diterbitkan 1936 dengan judul “General Theory of Employment,
Interest and Money” yang berisikan tentang dua hal yaitu :
♥ Kritik terhadap pandangan dan teori dari kaum klasik mengenai faktor –
faktor yang menentukan perekonomian suatu negara.
♥ Sumbangan pemikiran berupa analisis teoritis mengenai faktor utama
yang menentukan prestasi kegiatan perekonomian suatu negara.
Mashab Klasik terkenal dengan pemikiran tentang “Laizes Faire, Laizes
Fases” (Persaingan bebas), invesibel demand, (Tangan tak kentara), dan
“Supply creates its own demand” (penawaran menciptakan permintaannya
sendiri).
Mashab Keynes terkenal dengan teori Agregat, likuiditas preferensial.
1.2. Masalah – Masalah Ekonomi Makro.
Secara umum masalah dalam ekonomi makro terbagi menjadi dua yaitu
maslah jangka pendek (atau masalah stabilisasi) dan masalah jangka panjang
(maslaah pertumbuhan). Yang lebih terinci menjadi lima masalah pokok
adalah :
♥ Inflasi adalah naiknya harga – harga komoditi secara umum yang
disebabkan oleh tidak sinkronnya program pengadaaan komoditi
(produksi, penentuan harga, pencetakan uang dan sebagai) dengan tingkat
pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.
♥ Pengangguran suatu permasalahan yang terjadi pada setiap negara
terutama negara – negara yang sedang berkembang. Yangh dimaksudkan
adalah bagaimana setiap lowongan pekerjaan tersebut dapat terisi oleh
pencari kerja yang sesuai dengan tingkat keahlian dan kebutuhan kerja
tersebut.
♥ Neraca Pembayaran Yang Timpang adanya kesenjangan antara jumlah
perolehan negara dari ekspor dan pembayaran untuk impor. Jika kondisi
volume impor lebh besar (defisit) mengakibatkan devisa menurun
sehingga nilai mata uang lokal akan jatuh. Jika Kondisi volume ekspor
lebih besar (surplus) mengkibatkan nilai uang menguat terhadap luar
negeri sehingga akan berdampak makin naiknya impor (ekspor relatif
turun). Untuk itu maka Neraca Pembayaran harus terkondisi seimbang
dengan demikian apabila terjadi surplus, ada kekuatan ekonomi yang
dapat mengendalikan impor dan mempertahankan ekspor.
♥ Pertumbuhan penduduk yang tinggi, Sesuai dengan teori yang pernah
disampaikan oleh Maltus bahwa bumi tidak bertambah meskipun jumlah
penduduk bertambah yang diikuti dengan produktifitas yang tinggi maka
pendapatan penduduk juga tinggi, maka pertumbuhan ekonomi juga akan
tinggi, tapi logika dimana bumi tidak bertambah maka upaya untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk adalah menjadi masalah dunia.
♥ Peningkatan Kapasitas Produksi, bagaimana mengupayakan tingkat
investasi masyarakat meningkat namun juga diiringi dengan tingkat
konsumsi masyarakat juga naik, karena untuk dapat membiayai
peningkatan kapasitas produksi dari tabungan masyarakat padahal jik
masyarakat cenderung menabung maka konsumsi masyarakat akan
menurun.
1.3. Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro.
Kebijakan erkonomi makro yang ditetapkan oleh setiap negara secara
bersama – sama oleh swasta dengan pemerintah untuk mengatasi masalah –
masalah yang timbul dan mungkin akan timbul pada kegiatan perekonomian,
tujuan tersebut antara lain :
1. Tingkat Kesempatan Kerja yang tinggi.
Pada setiap negara yang menjadi satu masalah dalam perekonomian
adalah pengangguran, dan hal ini merupakan suatu masalah yang
komplek karena akan berpengaruh pada yang lain (sosial, politik dan
budaya), dan negara tidak akan bisa menghapuskan atau menghilangkan
adanya pengangguran yang dapat dilakukan adalah mengurangi tingkat
pengangguran hingga pada titik full employement dalam pengertian setiap
lapangan pekerjaan yang disediakan baik swasta maupun pemerintah
dapat terpenuhi oleh pencari kerja.
2. Kapasitas Produksi nasional yang tinggi.
Peningkatan Produksi bagi setiap negara merupakan satu keharusan
apalagi bagi negara berkembang. Sedangkan peningkatan produksi
sangat erat kaitannya dengan investasi dan tabungan, Dengan demikian
untuk meningkatkan kapasitas produksi maka perlu peningkatan
pendapatan masyarakat dengan meningkatkan peroduktifitas masyarakat
dan pengembangan tekonologi.
3. Tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pendapatan perkapitan suatu negara adalah perbandingan antara
pendapatan nasional dengan jumlah penduduk, untuk mengetahui tinggi
rendahnya pendapatan nasional tersebut harus dibandingkan dengan
pendapatan nasional negara lain. Pendapatan nasional yang tinggi yang
diringi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukanlah
tingkat pendapatan nasional secara relatif namun bagaimana pendapatan
perkapitanya hal ini akan berarti bahwa tingginya pendapatan nasional
(dihitung dari pendapatan perkapita), mencerminkan tingginya jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan dan ini akan mengindikasikan bahwa
tingkat kemakmuran masyarakat terjadi, jadi tingkat pertambahan jumlah
penduduk yang diiringi dengan meningkatnya pendapatan perkapita
maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonominya baik.
4. Keadaan perekonomian yang stabil.
Kestabilan yang diharapkan stabil
dalam tiga hal yaitu pendapatan,
kesempatan kerja dan tingkat harga
barang -–barang. Dalam pengertian
bahwa perekonomian yang stabil
tidak dalam arti perekonomian yang
selalu mengalami booming secara
terus menerus (tidak terjadi
penurunan dan kenaikan), melainkan
suatu kondisi yang fluktuatif variable ekonominya, terutama harga –
harga komoditi secara umum dan tingkat pendapatan, bergerak berubah
dalam kondisi yang wajar.

5. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang.
6. Distribusi pendapatan yang merata.